Peran Gereja dalam Pemberitaan Injil



 Disusun oleh: Mardian K. M., Nestina Gulo, Sozanolo Hia




PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
          Pada postmodern yaitu abad ke 21 Sekarang ini sangat sedikit gereja memperhatikan peranan pekabaran injil dalam pertumbuhan gereja. Pada fakta dan kenyataanya ada banyak gereja hanya sibuk didalam program- program gereja yang ada seperti program mencari pendeta-pendata luar yang bisa berkhotbah untuk memuaskan telinga, pendeta motivator, dan juga program organisasi lainnya seperti fasilitas gereja yang serba canggih dan lain sebagainya. Gereja tidak fokus lagi pada peranan Injil, pada hal peranan Injil dalam pertumbuhan gereja sangat-sangat penting yang tidak bisa di tiadakan oleh gereja, artinya gereja bisa meniadakan hal- hal lain tetapi peranan PI adalah prioritas utama dalam gereja karena gereja tempat atau wadah orang-orang yang di persiapkan yang di utus untuk menyampaikan  Misi kerajaan Allah. Gereja barulah gereja yang sebenarnya bila gereja itu melaksanakan Pekabaran Injil[1] atau menyampaikan Misi Allah di tengah-tengah dunia ini.
          Dalam matius 28:18-20 adalah Amanat Agung Allah kepada gereja sebagai lembaga dan juga kepada tia-tiap individu manusia bahwa harus pergi menjadikan semua bangsa murid Tuhan, sesudah di jadikan murid harus dibabptis di dalam nama Bapa, Anak dan Roh kudus, setelah di baptis maka di ajarilah mereka sesuai dengan perintah Tuhan Yesus, dan perintah itu adalah Injil Kristus yang menyelamatkan semua orang, dan inilah isi hati Allah kepada gereja. Gereja tidak perlu takut sama siapapun karena Allah sendiri yang menyertai orang-orang pilihan-Nya sampai Akhir zaman (Matius 28:20).  Dengan demikian  betapa pentingnya Injil di beritakan, dengan adanya pekabaran Injil maka pertumbuhan gereja semakin bertumbuh dan dewasa dalam Iman.





 PEMBAHASAN

A.   Injil
          Sebelum kelompok membahas peranan PI dalam pertumbuhan gereja maka kelompok menjelaskan Apa itu Injil sehingga membawa kita pada pemahaman betapa pentingnya peranan PI dalam pertumbuhan gereja pada abad ke 21 sekarang ini. Injil dalam bahasa yunaninya “Euangelion” yang artinya kabar baik atau berita kemenangan. Istilah euangelion pada awalnya di gunakan dalam bidang kemiliteran. Kemudian dalam perkembangan istilah tersebut di gunakan dalam kekristenan untuk menjelaskan tentang berita sukacita/kabar baik dari Allah tentang Yesus Kristus dan karya penebusannya dalam dunia[2]
          Dalam kamus EAMK      pengertian Injil adalah kabar baik bahwa Allah dalam Yesus Kristus telah memenuhi janji-janji-Nya kepada Israel dan bahwa suatu jalan keselamatan telah dibuka bagi semua orang. Markus memberi defenisi Injil dalam (Mark 1:14) dalam naskah bizantin menambahkan Injl kerajaan, waktunya telah genap dan kerajaan Allah sudah dekat percaya berarti memperoleh keselamatan, akan tetapi jika menolak atau tidak percaya maka di hukum (Mark 16:15-16). Rasul Paulus mendefenisikan injil di jemaat Tesalonika dan juga di Roma bahwa Injil itu hadir ditengah-tengah dunia ini bukan hanya kekuatan (I Tes 1:5) akan tetapi  Injil itu sendiri adalah Kekuatan Allah, yang menyatakan kebenaran dan memimpin pada keselamatan orang percaya.(Rm 1:16-17). Artinya Paulus memandang Injil[3] sebagai sesuatu dari Allah yang mulia yang telah percaya kepadan-Nya.

B.   Arti dan Perbedaan Pekabaran Injil dengan Pengabaran Injil
          Pekabaran Injil  merupakan suatu dasar yang menjadi tanggung jawab seluruh orang Kristen, sebab Kristus sendiri hadir di tengah-tengah dunia dalam rangka memberitakan Injil kepada dunia, Sedangkan Pengabaran Injil berbicara tentang  tindakan dan proses untuk menyebarkan kerajaan Allah. jadi dapat disimpulkan pekabaran Injil ialah menyangkut dasar dan prioritas serta tanggung jawab gereja sedangkan Pengabaran Injil berbicara proses serta tindakan metode-metode yang akan dilakukan oleh gereja itu sendiri sebagaiman yang tertulis dalam Roma 10:9-14. Oleh karena kehadiran-Nya di dalam dunia ini, harus di hayati sebagai usaha untuk memberitakan Injil sebagaimana yang ditulis dalam (Markus 1:38: Aku memberitakan Injil karena untuk itu Aku datang..’yang dimaksud Injil dalam kata ini adalah  di artikan “sebagai kabar baik[4]
          Menurut Pastor Rick Warren "Pekabaran Injil adalah bagaikan peredaran aliran darah dalam tubuh manusia. Jikalau peredaran aliran darah dalam tubuh kita baik dan lancar maka kita memiliki tubuh yang sehat. Sebaliknya jika peredaran aliran darah tidak lancar dan terganggu maka kita menjadi orang yang sakit. Demikian juga dengan gereja, jika gereja tidak mengabarkan Injil maka gereja akan sakit dan lama-kelamaan kalau tidak disehatkan kembali maka gereja akan mati. Jikalau kita ingin gereja tetap hidup dan bertumbuh maka kita harus terlibat dan mendukung semua usaha pekabaran Injil yang dilakukan dengan berbagai karunia yang Tuhan berikan kepada kita.
          Gereja yang tidak mengabarkan Injil adalah gereja yang siap untuk mati. Rasul Paulus berkata: "Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil." (1Korintus 9:16). Semoga gereja dan semua orang percaya semua mempunyai tekad seperti Rasul Paulus, jadikanlah Gereja yang Mengabarkan Injil. Jadi dengan demikian, dapat simpulkan bahwa dalam pandangan Yesus Kristus Pekabaran Injil adalah upaya untuk memberitakan kabar baik tentang kedatangan Kerajaan Allah dengan segala tanda-tandanya kepada dunia.[5]

C.   Pentingnya Peranan Pekabaran Injil dalam Pertumbuhan Geraja
          Peranan PI dalam pertumbuhan gereja sangat penting karena pekabaran injil yang membuat gereja bertumbuh dan dewasa dalam Iman. Gereja yang misioner adalah gereja yang menekankan atau melaksanakan Misi Allah di tengah-tengah dunia ini.[6] Dapat di simpulkan Gereja yang tidak memperhatikan atau menekankan  peranan PI dalam pertumbuhan gereja, maka gereja tersebut mengalami kekerdilan rohani dalam  pertumbuhan Iman anggota gereja/Jemaat. Dengan demikian, ada beberapa peran PI dalam pertumbuhan gereja.

1.   Peranan PI Memuridkan Anggota gereja/jemaat.
        Pemuridan merupakan bagian peranan PI yang sangat penting dalam memahami kesehatan dan pertumbuhan gereja. Pemuridan adalah salah satu prinsip dasar yang menjadi landasan bagi yang lain, karena pemuridan terletak pada pusat dari tujuan Gereja.[7] Gereja yang tidak memperhatika dasar pertumbuhan seperti ini maka gereja itu tidak sehat secara Rohani.

2.   Peranan PI Membawa Pada Pertumbuhan Rohani gereja /jemaat Secara Dewasa.
         Pertumbuhan dan kedewasaan hidup rohani anggota gereja/jemaat adalah dasar pertumbuhan gereja[8]. Pada saat orang Kristen di lahir barukan kembali maka ia memiliki hidup Kristus. Hidup rohani ini menerima kebenaran Alkitab sebagai makanannya, disertai dengan penuntutan pribadi di bawa pembimbingan Roh Kudus, ia makin hari bertumbuh dan mencapai kedewasaan penuh dengan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus (Ef 4:13).
         Jadi perann PI membawa anngota/jemaat untuk mencapai kedewasaan hidup kristus, maka sendirinya anggota jemaat itu  memiliki pikiran dan hati kristus yaitu memperhatikan keselamatan jiwa orang lain, dan bersandar pada Kuasa Roh kudus untuk menyalurkan Hidup Kristus kepada orang lain.  Pertumbuhan gereja harus di mulai dari kualitas hidup rohani.[9] Apabila kualitasnya berisi dan bertumbuh maka dengan sendirinya akan mengakibatkan penambahan atau angka-angka atau jumlah yang merupakan pertumbuhan secara kuantitas.

3.   Peranan PI Menjadikan Gereja/Jemaat Yang Misioner
         Gereja ada karena misi Allah dan bukan sebaliknya. Itu berarti bahwa misi menentukan hakikat dan tujuan keberadaan Gereja di dunia ini sehingga dapat juga dikatakan bahwa gereja itu sendiri adalah misi. Misi juga bukan tanda atau ciri gereja melainkan esensi gereja itu sendiri[10]
         Gereja/jemaat yang missioner adalah perwujudan dari gereja Yesus Kristus yang melaksanakan misi Allah di dunia ini dalam rangka kedatangan kerajaan Allah pada masa kini dan masa mendatang, sampai pada kepenuhan serta kegenapan pemerintahan Allah itu tiba. Dengan demikian gereja dan jemaat yang missioner  memiliki ciri-ciri sebagai berikut
a.    Rajin membaca Alkitab dan menerapkannya
b.   Dapat menghayati dan mewujud nyatakan Imannya
c.    Mampu dan mau melayani
d.   Bersedia melaksanakan tugas penginjilan gereja.
1)   Bersaksi
2)   Mewujudkan kasih Allah dalam pelayanan
3)   Mewujudkan keesaan  sebagai tubuh Kristus
e.    Berwawasan oikumenis
f.     Percaya pada kegenapan Allah
g.    Besikap dewasa.[11]

D.  Upaya Gereja untuk Mewujudkan Peranan (PI) dalam Pertumbuhan Gereja
Kondisi gereja Pada abad ke 21 sekarang ini sangat menyedihkan karena gereja tidak lagi, memperhatikan Injil, tidak melaksanakan tugasya sebagai tools Allah untuk menyebarkan kabar baik yaitu Inijl yang menyelamatkan. Oleh sebab itu untuk bisa kembali kepada gereja yang menyebarkan kerejaan Allah maka, gereja harus memilki komitmen dan upaya-upaya yang harus dilakukan, supaya terlihat fungsi gereja tersebut sebagai esensinya.

1.   Gereja Kembali Kepada Alkitab
         Untuk mewujudkan  peranan pekabaran Injil dalam pertumbuhan Gereja pada masa sekarang, gereja harus kembali pada dasar Alkitab sebagaimana Tuhan Yesus kristus mengamanatkan tugas dan tanggung jawab gereja Matius 28:18-20 dan Kis 1:8 bahwa gereja harus pergi untuk mengabarkan atau menyebarkan  injil diseluruh dunia. Nico Hosea menjelaskan why we have to spread the Gospel and how to spread the Gospel?  Because the gospel is God’s Order, and Only Gospel can solve the main problem of human, and how to spread the Gospel? spread the Gospel verbally, share, the booklet that consist Jesus Christ.[12] dengan demikian Pekabaran Injil  pada dasarnya merupakan suatu bagian yang menjadi tanggung jawab gereja seluruh orang Kristen, sebab Kristus sendiri hadir di tengah- tengah dunia dalam rangka memberitakan Injil kepada dunia. Dan inilah upaya gereja supaya peranan PI dapat terwujud. Artinya gereja tidak hanya fokus di dalam akan tetapi pergi keluar.
         Berita itulah yang diproklamirkan oleh Gereja-gereja Tuhan sepanjang Kitab Kisah Para Rasul, berita itu adalah berita penuh kasih karunia dan kuasa Allah. Sehingga setiap orang yang mendengarnya, percaya serta mengaku dan menerima dalam hati dan hidupnya akan diselamatkan: "Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan." (Roma 10:10). Berita itulah yang dibutuhkan oleh umat manusia sepanjang sejarah, umat manusia yang dikuasai dosa dan akan menuju kebinasaan kekal serta yang tidak sanggup dengan usaha baik apapun untuk menyelamatkan dirinya. Berita itulah yang harus terus meneruskan diberitakan oleh Gereja-gereja Tuhan sepanjang zaman; juga gereja harus menyampaikan bahwa Tuhan datang untuk kedua kalinya.

2.   Gereja Memiliki Prinsip-Prinsip Pertumbhuan Gereja
         Gereja yang menekan peranan PI adalah gereja  memilki prinsip-prinsip atau GOAL yang harus di capai. Sebaliknya jika Gereja tidak ada target yang dicapai maka gereja tidak akan bertumbuh. Oleh karena itu target yang harus di capai oleh gereja untuk mewujudkan Peranan PI sebagai beriku:
a.    Gereja berusaha semaksiamal mungkin menyampaikan Injil kerajaan Allah kepada  anggota gereja /jemaat, bahkan kepada orang yang belum mengenal Yesus Kristus
b.   Gereja siap membangun pertumbuhan hidup rohanni dan iman jemaat yang bersantapkan Firman Tuhan dengan terus menerus
c.    Gereja harus siap menyampaikan kehendak Allah dalam dunia ini.[13]

3.   Gereja Memiliki Konsep Peran PI Terhadap Dalam Pertumbuhan Gereja
         Tindakan  adalah sangat erat hubungannya dengan konsep[14], karena tindakan juga sangat mempengaruhi konsep. Bila gereja memiliki konsep terhadap Peranan PI dalam pertumbuhan gereja maka pertumbuhan gereja semakin konkret. Ada beberapa konsep untuk membuat gereja bertumbuh sebagai berikut:

a.    Pertumbuhan Gereja adalah tanggung jawab gereja
Setiap orang Kristen yang telah menerima anugerah keselamatan dan memiliki hidup kristus adalah anak-anak Tuhan. Tugas utama yang Tuhan serahkan kepada anak-anak-Nya berusaha agar gereja dapat bertumbuh.
b.   Pertumbuhan Gereja adalah usaha Gereja itu sendiri
Setiap orang Kristen harus menganggap pertumbuhan geraja adalah usahanya sendiri dan yang terutama dalam hidup. Dalam mengusahakan pertumbuhan gereja orang Kristen harus mempunyai sikap seperti yang dimiliki oleh pedagang atau usahawan dalam mengusahakan daganggannya yaitu bersemangat, berkemauan keras, rajin, dan pandai menanam modal dan lain-lain. Dengan demikian kegagalan pertumbuhan gereja adalah kegagalan usaha gereja itu sendiri dan sebaliknya kesuksesan pertumbuhan gereja adalah kesuksesan usaha gereja itu seumur hidup[15]
c.    Keyakinan diri terhadap pertumbuhan gereja
Mempunyai keyakinan diri yang kuat terhadap pertumbuhan gereja, bahwa Tuhan dapat memakai kita, memberikan kekuatan kepada kita, sehingga gereja dapat bertumbuh sesuai dengan rencana Tuhan. Apabila disuatu gereja memiliki pemikiran yang seperti itu maka dalam pertumbuhan gereja dapat bersatu padu dan menjadi kuat.

E.   Tujuan Peranan Pi Dalam Pertumbuhan Gereja
Tujuan Peranan Pekabaran Injil (PI) dalam pertumbuhan gereja adalah sebagai berikut
1.   Untuk membawa manusia kembali kepada Allah, karena manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri tanpa pertolongan Tuhan.
2.   Untuk memberitakan berita keselamatan bagi semua orang
3.   Untuk membawa orang-orang yang belum mengenal kristus, menerima Yesus Kristus sebagai juruslamat pribadi bagi hidupnya.
4.   Untuk membawa anggota gereja atau Jemaat yang missioner
5.   Untuk medewasakan iman dan hidup Rohani jemaat.






PENUTUP

Kesimpulan
          Peran Pekabaran Injil  dalam pertumbuhan gereja pada dasarnya merupakan suatu bagian yang menjadi tanggung jawab seluruh orang Kristen, sebab Kristus sendiri hadir di tengah-tengah dunia dalam rangka memberitakan Injil kepada dunia. Kehadiran-Nya di dalam dunia di hayati sebagai usaha untuk memberitakan Injil (Markus 1:38)
          Pekabaran Injil adalah bagaikan peredaran aliran darah dalam tubuh manusia. Jikalau peredaran aliran darah dalam tubuh kita baik dan lancar maka kita memiliki tubuh yang sehat. Sebaliknya jika peredaran aliran darah tidak lancar dan terganggu maka kita menjadi orang yang sakit. Demikian juga dengan gereja, jika gereja tidak mengabarkan Injil maka gereja akan sakit dan lama-kelamaan kalau tidak disehatkan kembali maka gereja akan mati.
          Gereja yang tidak mengabarkan Injil adalah gereja yang siap untuk mati. Rasul Paulus berkata: "Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil." (1Korintus 9:16). Semoga gereja dan semua orang percaya semua mempunyai tekad seperti Rasul Paulus, jadikanlah Gereja yang Mengabarkan Injil. Jadi dengan demikian, sebenarnya dapat kelompok simpulkan bahwa dalam pandangan Yesus Kristus Pekabaran Injil adalah upaya untuk memberitakan kabar baik tentang kedatangan Kerajaan Allah dengan segala tanda-tandanya kepada dunia.




DAFTAR PUSTAKA

Artanto Widi,
2008           Menjadi Gereja Misioner, Yogyakarta: Taman Pustakan Kristen
Bosch J.  David
1991           Transforming Mission, Paradigm Shifts In Theology Of Mission, Mariknoll, New York: Orbiks Books
Douglas, D. J.
2000           Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid I, Jakarta: Yayasan Komunikasih Bina Kasih
Layantara, Hosea Nico,
          2017           Khotbah Ibadah STT SGI, Surabaya
Stevens, Jim & Jenson Ron
           2004           Dinamika Pertumbuhan Gereja, Malang: Gandum Mas
Wongso, Peter  Dr.
1999           Tugas Gereja Dan Misi Masa Kini, Malang: Seminary Alkitab Asia Tenggara
Yanse, Ruseniati
2017           Diktat Pengantar Misiologi I, Surabaya, STT Sola Gratia Indonesia


          [1] Widi Artanto, Menjadi Gereja Misioner, (Yogyakarta: Taman Pustakan Kristen,2008), 29
         [2] Ruseniati Yanse, Dikta Pengantar Misiologi I, (Surabaya, STT Sola Gratia Iindonesia, 2017), 2
         [3] J. D Douglas, Ensiklopedia Alkitab Masa Kini (EAMK) Jilid I, (Jakarta; Yayasan Komunikasih Bina Kasih, 2000), 435
          [4] John F. Havlik, Gereja Yang Injili, (Bandung: Lembaga Literatur Baptis, 1991), 9
          [5] BPMS GKI , Visi dan Misi Gereja Kristen Indonesia 2002-2010, (Jakarta: BPMS GKI, 2004), 16
          [6] Widi Artanto, Menjadi Gereja Misioner
         [7] Ron Jenson & Jim Stevens, Dinamika Pertumbuhan Gereja, (Malang: Gandum Mas), 211
         [8] Peter Wongso Tugas Gereja Dan Misi Masa Kini, (Malang; Seminary Alkitab Asia Tenggara,1999), 69
         [9] Ibid, 69
         [10] David J. Bosch Transforming Mission, Paradigm Shifts In Theology Of Mission, (Mariknoll, New York: Orbiks Books,1991),372
          [11] Widi Artanto, Menjadi Gereja Misioner, (Yogyakarta: Taman Pustakan Kristen,2008),21-22
          [12] Nico Hosea Layantara, Khotbah Ibadah STT SGI, (Surabaya, 2017)
           [13]Ibid..,96
         [14] Ibid…,82
         [15] Ibid,,83

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisa Eksegetis Efesus 4: 17-32

Yesus Seminar

Ekkesiologi